PERSIAPAN MEDIA
DAN
LARUTAN PENGENCER
No :
01
Hari ,tanggal :
selasa, 15 mei 2012
Materi :
larutan pengencer
Tujuan umum :
1.
Mengetahui media kultur dan larutan pengencer yang
digunakan dalam pekerjaan-pekerjaan mikrobiologi serta dapat membuatnya secara
aseptik.
2.
Untuk mensucihamakan dan membasmi mikroba-mikroba yang
terdapat di media umum.
Prinsip/Teori Singkat :
v
Media adalah suatu substrat dimana
mikroorganisme dapat tumbuh yang disesuaikan dengan lingkungan hidupnya. Media
kultur berdasarkan konsistensinya dibedakan atas tiga macam, yaitu:
v
Media cair (liquid medium) adalah medium
berbentuk cair yang dapat digunakan untuk tujuan menumbuhkan atau membiakan
mikroba, penelaah fermentasi, uji-uji lain
v
Contohnya : Nutrient Broth (NB), Lactose Broth
(LB) dan kaldu sapi.
v
Media semi padat (semi solid medium), biasanya
digunakan untuk uji mortalitas (pergerakan) mikroorganisme dan kemampuan
fermentasi,
v
Contohnya : Agar dengan konsentrasi rendah 0,5%.
v
Media padat (solid medium) adalah medium yang
berbentuk padat yang dapat digunakan untuk menumbuhkan mikroba dipermukaan
sehingga membentuk koloni yang dapat dilihat, dihitung dan diisolasi.
v
Contohnya:
Nutrient Agar (NA), Plate Count Agar (PCA), Potato Dextrose Agar (PDA),
gelatin, silika gel dan beberapa limbah pertanian berbentuk padat.
v
Media berdasarkan fungsinya, yaitu:
v
Media diperkaya (enriched medium) adalah medium
yang ditambah zat-zat tertentu (serum, darah, ekstrak tumbuhan dan lain-lain),
digunakan untuk menumbuhkan mikroba heterotrof.
v
Media selektif (selective medium) adalah media
yang ditambah zat kimia tertentu yang bersifat selektif untuk mencegah
pertumbuhan mikroba lain sehingga dapat mengisolasi mikroba tertentu, misalnya
media yang mengandung kristal violet pada kadar tertentu, dapat mencegah
pertumbuhan bakteri gram positif tanpa mempengaruhi bakteri gram negatif.
v
Contohnya : Endo
Agar, EMB(Eosin Metilena Biru) Agar
§
SSA (Salmonella Shygella Agar)
§
VRB (Violet Red Bile Agar)
v
Media diferensial (deferential medium) adalah
media yang ditambahkan zat kimia tertentu yang menyebabkan mikroba membentuk
pertumbuham atau mengadakan perubahan tertentu hingga dapat membedakan tipenya.
v
Contohnya : TSIA
(Triple Sugar Iron Agar)
v
Media penguji (assay medium) adalah media dengan
susunan tertentu digunakan untuk pengujian-pengujian vitamin, asam amino,
antibiotik dan lain-lain.
v
Media untuk perhitungan jumlah adalah media
spesifik yang digunakan untuk menghitung jumlah mikroba
v
Contohnya : Plate Count agar (PCA).
v
Syarat-syarat yang perlu diperhatikan dalam
pembuatan
v
Larutan pengencer/ larutan fisiologis adalah
larutan yang digunakan untuk mengencerkan contoh pada analisis mikrobiologi.
Pengenceran dilakukan untuk memperoleh contoh dengan jumlah mikroba terbaik
untuk dapat dihitung yaitu antara 30 sampai 300 sel mikroba per ml. Pengenceran
biasanya dilakukan 1:10, 1:100, 1:1000, dan seterusnya.
Alat dan Bahan:
Alat-alat:
v
Tabung reaksi bertutup dan tanpa tutup
v
Sumbat tabung (kapas)
v
Rak tabung
v
Cawan petri
v
Pembakar Spirtus
v
Erlenmeyer 100ml
v
Hot Plate
v
Spatula
v
Inkubator
v
Autoklaf
v
Tabung Durham
Bahan-bahan :
v
Media Nutrient Agar (NA)
v
Plate Count Agar (PCA)
v
Potato Dextrose Agar (PDA)
v
Nutrient Broth (NB)
v
NaCl
Prosedur :
Pembuatan Media PDA
a)
Ditimbang 4.9 gram PDA dan dimasukan ke dalam
Erlenmeyer 100ml.
b)
Dilarutkan dengan 100ml air, lalu dihomogenkan.
c)
Dipanaskan di hot plate sambil diaduk hingga larutan
mendidih.
d)
Ditutup dengan alumunium foil.
e)
Disterilisasi dengan autoklaf pada suhu 800oC
selama 20 menit.
f)
Pembuatan Media PCA
i.
Ditimbang 2.35 gram PCA dan dimasukan ke dalam
Erlenmeyer 100ml.
ii.
Dilarutkan dengan 100ml air, lalu dihomogenkan.
iii.
Dipanaskan di hot plate sambil diaduk hingga larutan
mendidih.
iv.
Ditutup dengan alumunium foil.
v.
Disterilisasi dengan autoklaf pada suhu 800oC
selama 20 menit.
Pembuatan Media NA
v
Ditimbang 2.3 gram NA dan dimasukan ke
dalam Erlenmeyer 100ml.
v
Dilarutkan dengan 100ml air, lalu dihomogenkan.
v
Dipanaskan di hot plate sambil diaduk hingga
larutan mendidih.
v
Ditutup dengan alumunium foil.
v
Disterilisasi dengan autoklaf pada suhu 800oC
selama 20 menit.
Pembuatan Media NB
v
Ditimbang 0.8 gram PDA dan dimasukan ke dalam
Erlenmeyer 100ml.
v
Dilarutkan dengan 100ml air, lalu dihomogenkan
v
Dipanaskan di hot plate sambil diaduk hingga
larutan mendidih.
v
Ditutup dengan alumunium foil.
v
Disterilisasi dengan autoklaf pada suhu 800oC
selama 20 menit.
v
Pembuatan Larutan Fisiologis
v
Ditimbang 0.8 gram NaCl dan dimasukan ke dalam
Erlenmeyer 100ml.
v
Dilarutkan dengan 100ml air, lalu dihomogenkan
v
Dipanaskan di hot plate sambil diaduk hingga
larutan mendidih.
v
Ditutup dengan alumunium foil.
v
Disterilisasi dengan autoklaf pada suhu 800oC
selama 20 menit.
Penuangan Media
v
Setelah media disterilisasi, media dituangkan
sesuai prosedur berikut :
v
Agar cawan
v
Disiapkan media PCA
v
Pembakar spirtus
v
Didekatkan api media PCA/ PDA dituangkan kedalam
cawan petri sampai merata.
v
Cawan petri diputar membentuk angka 8, didiamkan
sampai padat.
v
Untuk media PCA prosedur sama dengan prosedur di
atas.
v
Agar tegak
v
Disiapkan media NA
v
Pembakar spirtus
v
Didekatkan api media NA dituangkan kedalam
tabung reaksi se sampai merata.
v
Didiamkan sampai padat.
v
Untuk media PDA prosedur sama dengan prosedur di
atas.
Agar miring
v
Disiapkan media NA
v
Pembakar spirtus
v
Didekatkan api media NA dituangkan kedalam
tabung reaksi se sampai merata.
v
Dimiringkan, didiamkan sampai padat.
v
Untuk media PDA prosedur sama dengan prosedur di
atas.
v
Medium cair berisi tabung durham
Disiapkan media NB
v
Pembakar spirtus
v
Didekatkan api media NB dituangkan kedalam
tabung reaksi sampai merata.
v
Dimasukan tabung Durham yang sudah disterilkan
dengan bantuan pinset.
v
Kemudian media diinkubasi selama 24 jam dalam
incubator.
v
D. Data
Pengamatan/ Gambar
PDA
PCA
NA
NB
Pembahasan
. Media
adalah suatu substrat dimana mikroorganisme dapat tumbuh dan sesuai dengan
lingkungan hidupnya. Berdasarkan hasil yang dilakukan diperoleh hasil bahwa
sebagian besar media telah terkontaminasi oleh mikroorganisme. Padahal semua
media belum dibiakan mikroorganisme dan semua alat serta bahan (media) sudah
disterilkan.
Berdasarkan pengamatan diperoleh hasil sebagai berikut:
PDA
v
Agar tegak
v
Media berubah warna menjadi lebih keruh, dan
pada bagian atasnya terdapat mikroorganisme yang berwarna putih.
Agar cawan
v
Pada cawan pertama, terdapat mikroorganisme yang
terletak pada bagian pinggir dan tengah media yang berbentuk bulat kecil-kecil
yang membentuk koloni tertentu yang ukurannya hampir sama satu dengan yang
lainnya.
v
Pada cawan kedua, sebanyak ±80% media terkontaminasi
mikroorganisme yang saling menyatu.
v
Pada cawan ketiga, sebanyak ±90% media
terkontaminasi mikroorganisme yang saling menyatu.
Agar miring
v
Media tidak terkontaminasi mikroorganisme.
PCA
v
Pada semua cawan terkontaminasi oleh
mikroorganisme yang berwarna putih, berbentuk bulat,serabut dan berkoloni.
NA
v
Semua media berubah warna menjadi lebih keruh
dan terkontamisasi oleh mikroorganisme yang berbentuk bulat.
NB
v
Semua media yang dimasukan kedalam tabung reaksi
terkontaminasi oleh mikroorganisme, karena terdapat gelembung udara pada setiap
tabung durham.
Ø
Faktor yang dapat menyebabkan terdapatnya
mikroorganisme pada media adalah udara, temperatur dan kelembaban yang ada di
lingkungan sekitar praktikum.
Ø
Untuk mencegah terkontaminasinya media oleh mikroorganisme,
maka sebaiknya hal-hal yang perlu diperhatikan:
Ø
Mencuci tangan dan rambut sebelum praktikum.
Ø
Menggunakan jas lab dan sarung tangan yang
steril.
Ø
Sebelum dan sesudah praktikum meja kerja dan
tangan disemprotkan alkohol 70%.
Ø
Menggunakan alat dan bahan yang sudah
disterilkan.
Ø
Tidak banyak bercanda dan ngobrol saat praktikum
berlangsung.
Ø
Menggunakan masker.
Ø
Bekerja didekat zona steril (pembakar
spirtus).
Ø
Pada percobaan agar miring mikroba terlihat
lebih jelas dibandingkan dengan percobaan agar tegak, hal ini disebabkan karena
fungsi agar miring adalah untuk mengamati jumlah mikroba, dalam jumlah yang
banyak dan jelas. Sedangkan fungsi agar tegak adalah untuk mengamati jumlah mikroba, dalam jumlah
yang sedikit dan hanya terlihat penampang atas atau luarnya saja.
KESIMPULAN
v
.Media adalah suatu substrat dimana
mikroorganisme dapat tumbuh dan sesuai dengan lingkungan hidupnya.
v
Berdasarkan hasil praktikum diperoleh hasil
bahwa dari 15 pengamatan (cawan dan tabung yang berisi media yang sudah
disterilkan) yang terkontaminasi oleh
mikroorganisme sebanyak 93.33%, sedangkan yang tidak terkontaminasi oleh
mikroorganisme sebanyak 6.67% (hanya 1 buah agar miring dengan PDA didalamnya).
v
Untuk mencegah terkontaminasinya media oleh
mikroorganisme, maka sebaiknya hal-hal yang perlu diperhatikan:
v
Mencuci tangan dan rambut sebelum praktikum.
v
Menggunakan jas lab dan sarung tangan yang
steril.
v
Sebelum dan sesudah praktikum meja kerja dan
tangan disemprotkan alkohol 70%.
v
Menggunakan alat dan bahan yang sudah
disterilkan.
v
Tidak banyak bercanda dan ngobrol saat praktikum
berlangsung.
v
Menggunakan masker.
v
Bekerja didekat zona steril (pembakar spirtus).
Jambi,
Praktikan
POPPY LOUREN EVANI
NIM
: 10056
PEMBIMBING PRAKTIKUM
I II
( DJ. Simanungkalit, SP ) (
Suyoso, AMAK )
III IV
( A. Syarthibi, SKM ) ( Safruddin Lubis, AMAK )
BAKTERIOLOGI MAKANAN
No : 08
Hari / Tanggal : selasa, 15 mei 2012
Materi :
v
Isolasi dan
Identifikasi Bakteri makanan
Tujuan :
v
untuk mengetahui kehigienisan makanan dan untuk mengetahui angka MPN
Coliform dan MPN Coli.
v
Dasar Teori :
v
Escherechia
coli sering dijadikan indikator pencemaran air karena merupakan flora normal
dalam usus dan dikeluarkan bersama tinja dan dikhawatirkan tinja
tersebut mengandung bakteri patogen seperti : Salmonella typhi, Salmonella paratypi, Shigella sp, Vibrio colera .
Hari
I
Materi :
1.
Pengambilan sampel
2.
Pengolahan sampel
3.
Penanaman Sampel ( tes perkiraan )
Tujuan :
1.
Untuk mengetahui cara pengambilan sampel
2.
Untuk mengetahui cara Pengolahan Sampel
3.
Untuk mengetahui kuman-kuman peragi laktosa
Peralatan :
v
Lampu spirtus
v
Incubator
v
Spirtus
v
Mikroskop
v
Spidol
v
Pipet tetes
v
kapas
v
Thermometer
v
Pipet ukur 1 ml dan 10 ml
v
Glass ukur 100 ml steril
v
Erlemeyer steril
v
Becker glass
v
Timbangan
v
Kertas aluminiumvoil
v
Gunting
v
Tabung sekrup
v
Rak tabung
v
Korek api
v
Lumpang dan mortil
Reagensia :
v
Alkohol 70 %
Media
v
Laktosa Brouth Single Streng ( LB I
)
v
Laktosa Brouth dauble Streng
( LB II )
Sampel :
v
sozzis (
sozzis ayam goreng )
Prosedur :
v
Mempersiapkan alat dan bahan yang diperlukan
dalam pengambilan sampel
v
Mulut kemasan saoz yang akan dgunting disinfektan dengan larutan alkohol 70 %
v
Setarakan timbangan yang akan digunakan
v
Timbang sozzis10 gram dan masukkan kedalam lumpang serta digerus
hingga halus
v
Sozzis yang telah halus dimasukkkan kedalam erlemeyer yang
berisi larutan pengencer
v
Aduk hingga merata sampai semua larutan menjadi homogen
v
Pipet serta tuang kedalam gelas ukur sesuai
dengan ketentuan sampel yang akan
digunakan, tanam sampel sozzis kedalam
media LB
v
Inkubasi selama 1x 24 jam
Keterangan :
v
Nama Sampel = sozzis ( sosis ayam goreng )
v
Segel = masih tertutup
v
Tanggal pengambilan = 14 mei 2012
v
Tanggal kadaluarsa :=
januari 2013
v
Tempat pengambilan = mts aliyah ,
simpang pulai
v
Waktu pengambilan = pukul 10.15 wib
TEST PERKIRAAN
v
Mempersiapkan alat dan bahan yang diperlukan
v
Siapkan
tabung yang telah ada durhamnya dengan komposisi larutan yaitu :
5 x 10 ml 1 x 1 ml 1 x 0,1 ml
LB II LB I LB I
v
Masukkan sampel sesuai dengan tabung (5 x 10)
berarti masing-masing tabung laktosa
brouth diisi dengan 10 ml sampel, (1 x 1) berarti tabung laktosa brouth diisi
dengan 1 ml sampel, (1 x 0,1) berarti
tabung laktosa brouth diisi dengan 0,1 ml sampel.
v
Media LB
di inkubasi dengan suhu 370 C selama 1 x 24 jam
HARI II
Materi :
1.
Pembacaan hasil
pada media LB (tes perkiraan)
2.
Penanaman pada media BGLB
Tujuan :
1.
Untuk mencari kuman peragi laktosa
2. untuk
membedakan baketri Coliform dan Escherechia Coli
HASIL TES PERKIRAAN
5
x 10 ml 1
x 1 ml 1
x 0,1 ml
-
- - -
- - -
Interpretasi hasil :
Tidak tumbuh =
medianya jernih
Tumbuh (- gas) = keruh
Tumbuh ( + gas ) = keruh dan tidak ada gas pada tabung
durham
Setelah dilakukan inkubasi selama 1 x 24 jam hasilnya semua media LB ( - ) negatif, maka inkubasi tidak dilanjutkan
DIAGNOSA
v
Pada penanaman media LB didapatkan
hasil negatif,
v
karena negatif maka tidak dilanjutkan
penanaman pada media BGLB
KESIMPULAN
Sampel
Sozzis memenuhi syarat-syarat BPOM RI secara mikrobiologi, Sosis Ayam : BPOM RI MD 215928001197,dengan
angka APM coliform =
< 3 / gr.
Jambi,18
mei 2012
Praktikan
POPPY
LOUREN EVANI
NIM : 10056
PEMBIMBING PRAKTIKUM
I II
( DJ. Simanungkalit, SP ) ( Suyoso, AMAK )
III IV
( A. Syarthibi, SKM ) ( Safruddin Lubis, AMAK )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar